Aliansi Sastrawan Indonesia Terbentuk

Sebuah lembaga baru, Aliansi Sastra Indonesia (ASI), lahir di Jambi. Lembaga yang akan bergerak di bidang advokasi sastra itu dihasilkan oleh Musyawarah Sastrawan Indonesia dalam rangka Temu Sastrawan Indonesia (TSI) I, yang berlangsung di Jambi, 7-11 Juli 2008.

Selain membahas berbagai persoalan sastra, TSI I juga diskenario untuk melahirkan sebuah wadah sastra baru. "Banyak persoalan sastra dan sastrawan yang belum tertangani oleh wadah-wadah sastra yang telah ada. Dari TSI kami berharap dapat lahir wadah baru yang dapat ikut menangani persoalan-persoalan itu," kata Ketua Pelaksana TSI I, Dr Sudaryono MPd, yang juga dikenal sebagai penyair Dimas Arika Miharja.

Dari keinginan itulah kemudian, melalui sidang pramusyawarah yang dipimpin oleh Firdaus, dibentuk Tim Perumus yang terdiri dari Acep Zamzam Noor, Afrizal Malna, Afrion, Ahmadun Yosi Herfanda, Atik Sulistyowati, Bambang Widiatmoko, Firdaus, Fadlillah, Joni Ariadinata, Koko P Bhairawa, Kartini Nurdin, Tan Lio Ie, Triyanto Triwikromo, dan Wahyu Sunan Kalimati.

Melalui sidang yang cukup alot, di Grand Hotel, Tim Perumus menghasilkan tiga rekomendasi. Pertama, perlu dibentuk wadah baru sastra yang mefokuskan kegiatannya pada advokasi sastra untuk membela kepentingan sastrawan. Kedua, Temu Sastrawan Indonesia perlu diteruskan sebagai forum tahunan bagi sastrawan Indonesia. Dan, ketiga, perlu ada sistem kurasi untuk meningkatkan kualitas temutemu sastra yang kini makin banyak diadakan di berbagai kota dan daerah.

Rekomendasi itulah yang kemudian dibawa ke Musyawarah Sastrawan Indonesia TSI I, yang juga berlangsung di Grand Hotel, 9 Juli 2008. Musyawarah akhirnya menyepakati bahwa TSI akan diteruskan sebagai forum tahunan, dan pembentukan Aliansi Sastra Indonesia (ASI) yang memfokuskan aktivitas pada advokasi sastra.

Disepakati pula bahwa TSI II akan dilaksanakan di Provinsi Bangka Belitung pada tahun 2009, dan TSI III akan dilaksanakan di Provinsi Sumatra Selatan pada tahun 2010.

Untuk peningkatan kuantitas dan mutu TSI pada pelaksanaan berikutnya, disepakati pula perlunya penggunaan kurator untuk mengkurasi hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan acara, baik dari sisi tema, konsep pertunjukan, dan hal-hal lain yang relevan.

Selain itu, untuk merealisasikan pembentukan Aliansi Sastra Indonesia maka dipandang perlu melaksanakan pertemuan khusus untuk membahas kelengkapan statuta organisasi, dan kelengkapan lainnya.

Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan TSI berikutnya kemudian dituangkan ke dalam rekomendasi yang ditandatangani oleh wakil Tim Perumus Acep Zamzam Noor dan Ketua Pelaksana TSI I Dr Sudaryono MPd. Rekomendasi akan disampaikan kepada Pemda Provinsi Bangka Belitung dan Sumatra Selatan untuk melaksanakan TSI II dan III di provinsi masing-masing.

Selain musyawarah sastrawan, TSI I yang diselenggarakan oleh para sastrawan Jambi bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi itu juga diisi seminar sastra, workshop, dan Panggung Apresiasi. Seminar berlangsung dua hari (7-8 Juli) di Grand Hotel. Workshop juga berlangsung pada 7-8 Juli di Balai Bahasa Provinsi Jambi, dengan pemateri Maman S Mahayana dan Agus R Sarjono.

Sedangkan seminar sastra berlangsung pada 8-9 Juli di Grand Hotel, menampilkan sembilan pembicara dari berbagai daerah, yaitu Haris Effendi Thahar, Suminto A Sayuti, Sunaryono Basuki, Korrie Layun Rampan (tidak hadir), Kartini Nurdin, Ahmadun Yosi Herfanda, Hary S Harjono, Ahda Imran, Afrizal Malna, dan Maizar Karim. Mereka membahas berbagai persoalan sastra terkini, sejak capaian estetik, tradisi kritik, sampai peran media massa.

Menjelang Musyawarah Sastrawan Indonesia juga disampaikan wacana pengantar dengan topik HAKI untuk Karya Sastra Indonesia oleh Abdul Bari Azed, Advokasi Sastra dan Sastrawan Indonesia oleh Fadlillah, dan Wadah Sastrawan Indonesia, Filosofi dan Organisasi oleh Acep Zamzam Noor.

Panggung apresiasi pada 8-9 Juli di Taman Budaya Jambi dimeriahkan berbagai pertunjukan menarik. Putu Wijaya memukau penonton dengan monolog Kemerdekaan -- diangkat dari cerpen Kemerdekaan yang pernah dimuat Harian Republika tahun 1995. Sementara, Jose Rizal Manua, Asrizal Nur, Cory Marbawi, EM Yogiswara, Asro Almurthawi, Tan Lioe Ie, Thomson HS, Irmansyah, Pendra Darmawan, Didin Soroz, dan penyair-penyair lain, menggetarkan penonton dengan sajak-sajak mereka.

Panggung apresiasi pada malam pertama juga dimeriahkan pertunjukan musikalisasi puisi Teater Etno, musikalsisasi puisi Teater Air, tari oleh Teratak Anak Indonesia pimpinan Tom Ibnoer, teater tutur Dideng dari Kabupaten Bungo, dan teater tutur Pantau dari Kabupaten Sarolangun. Pada malam kedua juga dimeriahkan pentas tari Sanggar Sakintang Daya, teater tutur Senandung Jolo dari Kabupaten Muaro Jambi, musikalisasi puisi oleh Teater Alif, teater tutur Kíba dari Kabupaten Kerinci, dan musikalisasi puisi oleh Teater Oranye.

Acara pembukaan (dibuka oleh staf ahli gubernur Jambi, Junaidi T Noor) dan penutupan (ditutup oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Muallimah Radhiana MPd) di Grand Hotel juga dimeriahkan berbagai pertunjukan seni, seperti seni Mindulahin, pentas tari Teratak Indonesia, baca puisi oleh Didin Siroz, serta pentas teater tutur dan musik krinok dari Kabupaten Tebo. TSI juga diwarnai peluncuran buku kumpulan puisi Tanah Pilih, pameran dan bazar, serta wisata budaya ke situs Candi Muaro.

Menurut Sudaryono, TSI diikuti sekitar 150 sastrawan dari seluruh Indonesia. Menurut salah satu penggagas TSI, Ja'far Rassuh, Jambi dipilih sebagai tempat penyelenggaraan TSI I, karena Jambi merupakan salah satu pusat kebudayaan Melayu kuno. "Dari pertemuan ini, kami berharap pemikiran sastra akan makin berkembang," kata Dra Hj Muallimah Radhiana MPd, ketua umum TSI.

Melalui TSI I, seperti diharapkan Panitia, Jambi telah mencatatkan diri sebagai provinsi yang melahirkan wadah baru sastra ' ASI ' yang akan bergerak di bidang advokasi sastra. Selain itu, Jambi juga melahirkan event baru sastra —TSI— yang akan digelar tiap tahun, untuk menambah maraknya event sastra di Tanah Air. ayh

Sumber: http://www.republika.co.id/launcher/view/mid/22/kat/72/news_id/4514

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: