Prakoso Bhairawa Putera S
Kandidat Peneliti Kabijakan PAPPIPTEK LIPI, Alumni FISIP Unsri
Kandidat Peneliti Kabijakan PAPPIPTEK LIPI, Alumni FISIP Unsri
ERA globalisasi yang sedang kita hadapi saat ini membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas (borderless world). Kondisi ini menuntut adanya arus informasi supercepat. Globalisasi dunia memicu revolusi di bidang ICT (Information and Communication Technology) yang memaksa manusia untuk dapat beradapatasi dengan globalisasi arus informasi serta akselerasi perkembangan ICT yang berlangsung. Pesatnya perkembangan ICT karena globalisasi juga terjadi di Indonesia.
Data Depkominfo tahun 2008 menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2007 Indonesia telah memiliki 423 pemerintah daerah yang mempunyai e-gov dari total 491 pemerintah daerah. Beberapa pemerintah daerah (pemda) memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan e-gov untuk proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement).
Pemanfaatan e-Gov telah berkembang tidak hanya digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik, tetapi juga sebagai sarana atau media pemasaran potensi dan keunggulan wilayah. Salah satu daerah yang telah menggunakan e-gov sebagai media pemasaran wilayahnya adalah Propinsi Sumatera Selatan. Sumsel berusaha memaksimalkan penggunaan teknologi informasi untuk mensukseskan program Visit Musi 2008. Melalui laman http://www.visitmusi2008.com, Pemprov mempromosikan program visit musi 2008 dengan pemberian informasi terutama mengenai potensi wisatanya.
Sektor pariwisata merupakan salah satu andalan bagi daerah untuk menambah penghasilan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel mencanangkan salah satu program yang diberi nama “Visit Musi 2008”. Program ini dimulai pada bulan Januari 2008. HRA Rachman Zeth menyatakan bahwa potensi objek dan daya tarik wisata (ODTW) di Sumsel relatif banyak mencapai 243 lokasi. Namun, persentase yang sudah tergarap dan sudah siap jual relatif kecil kurang dari 40 persen dari total ODTW yang ada. Secara khusus, di Sumsel terdapat tiga daerah yang menjadi target utama kunjungan wisata yakni Palembang dengan wisata Sungai Musi, Pagaralam dengan wisata Gunung Dempo dan OKU Selatan dengan wisata Danau Ranau. Selain ketiga daerah yang menjadi objek utama tersebut, terdapat pula objek wisata alternatif yang cukup berpotensi, di antaranya Muaraenim dengan wisata Candi Bumi Ayu, OKU Induk dengan wisata Goa Putri, Lubuklinggau dengan wisata Air Terjun Temam, Lahat dengan wisata Bukit Serelo dan Ogan Komering Ilir dengan wisata Danau Teluk Gelam serta sejumlah objek wisata di kabupaten/kota lain.
Daya Saing
Guna menyukseskan program Visit Musi 2008 tersebut, pemerintah telah menyusun berbagai kegiatan pembangunan, yang semuanya ditujukan untuk mendukung program dan yang tidak kalah pentingnya adalah penyediaan laman atau web site. Penyediaan laman ini sangat penting untuk mendukung keberlangsungan program, karena dalam era perkembangan teknologi pemasaran potensi suatu wilayah melalui dunia teknologi adalah salah satu kunci keberhasilan untuk menarik investor maupun para wisatawan untuk datang.
Penerapan e-gov dalam Visit Musi 2008 dimaksudkan untuk meningkatkan percepatan proses interaksi antara producer dengan customers yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing wilayah dan menghidupkan aktivitas masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan guna mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik dan berfungsi menjadi portal informasi, interaksi, dan transaksi antara producers (sumberdaya wilayah) dengan customers (target pasar). Portal tersebut menggambarkan brand dan daya tarik yang ingin dipasarkan oleh suatu wilayah dan menjadi sarana promosi. Proses promosi Visit Musi 2008 berbasis e-Gov dimulai dari producers memberikan input berupa struktur informasi mengenai produk-produk yang ingin dipasarkan. Informasi tersebut antara lain mengenai: Brand Visualization, Information Changes, Jenis Informasi, Jenis Data, Komunikasi, Bahasa, dan Universalitas.
Namun demikian laman visit musi 2008 belum maksimal dalam memberikan peluang ekonomi untuk dipasarkan. Penyajian informasi di laman hanyalah bersifat umum dan tidak mendetail, sehingga kurang memberikan arah dan kejelasan kepada customer yang dalam hal ini adalah calon wisatawan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa laman ini belum optimal untuk menunjang kebijakan Pemda Sumatera Selatan yang berorientasi pemasaran pariwisata “Visit Musi 2008” kepada dunia luar.
Dari sisi tahapan komunikasi, masih berada pada tahap penyampaian informasi satu arah kepada customer, antara lain informasi mengenai profil daerah Sumatera Selatan, daya tarik berupa obyek wisata, event budaya, dan sebagainya. Namun, informasi yang ada kurang dilengkapi dengan informasi mengenai objek investasi, dan komoditi perdagangan ekspor yang sebenarnya bisa dijadikan sebagai penunjang informasi yang sangat dibutuhkan oleh dunia luar. Dalam penyajian informasi, laman Visit Musi 2008 hanya terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data teks: data-data dalam bentuk kalimat atau angka-angka yang menjelaskan suatu informasi tertentu, dan data gambar: data-data dalam bentuk foto atau gambar untuk menjelaskan bentuk suatu obyek dari data tekstual. Meskipun demikian, data ini tidak dilengkapi dengan data peta, yaitu data-data mengenai lokasi suatu obyek ruang yang dipasarkan dari data tekstual. Oleh karenanya, informasi yang disampaikan menjadi kurang maksimal. Semoga catatan kecil ini bisa menjadi motivasi untuk kita semua dalam membantu pemerintah guna mensukseskan program Visit Musi 2008. ***
Sumber: Publikasi Sriwijaya Post, edisi Kamis 07 Agustus 2008
lihat versi teks diSINI atau versi PDF diSINI
Data Depkominfo tahun 2008 menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2007 Indonesia telah memiliki 423 pemerintah daerah yang mempunyai e-gov dari total 491 pemerintah daerah. Beberapa pemerintah daerah (pemda) memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan e-gov untuk proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement).
Pemanfaatan e-Gov telah berkembang tidak hanya digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik, tetapi juga sebagai sarana atau media pemasaran potensi dan keunggulan wilayah. Salah satu daerah yang telah menggunakan e-gov sebagai media pemasaran wilayahnya adalah Propinsi Sumatera Selatan. Sumsel berusaha memaksimalkan penggunaan teknologi informasi untuk mensukseskan program Visit Musi 2008. Melalui laman http://www.visitmusi2008.com, Pemprov mempromosikan program visit musi 2008 dengan pemberian informasi terutama mengenai potensi wisatanya.
Sektor pariwisata merupakan salah satu andalan bagi daerah untuk menambah penghasilan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel mencanangkan salah satu program yang diberi nama “Visit Musi 2008”. Program ini dimulai pada bulan Januari 2008. HRA Rachman Zeth menyatakan bahwa potensi objek dan daya tarik wisata (ODTW) di Sumsel relatif banyak mencapai 243 lokasi. Namun, persentase yang sudah tergarap dan sudah siap jual relatif kecil kurang dari 40 persen dari total ODTW yang ada. Secara khusus, di Sumsel terdapat tiga daerah yang menjadi target utama kunjungan wisata yakni Palembang dengan wisata Sungai Musi, Pagaralam dengan wisata Gunung Dempo dan OKU Selatan dengan wisata Danau Ranau. Selain ketiga daerah yang menjadi objek utama tersebut, terdapat pula objek wisata alternatif yang cukup berpotensi, di antaranya Muaraenim dengan wisata Candi Bumi Ayu, OKU Induk dengan wisata Goa Putri, Lubuklinggau dengan wisata Air Terjun Temam, Lahat dengan wisata Bukit Serelo dan Ogan Komering Ilir dengan wisata Danau Teluk Gelam serta sejumlah objek wisata di kabupaten/kota lain.
Daya Saing
Guna menyukseskan program Visit Musi 2008 tersebut, pemerintah telah menyusun berbagai kegiatan pembangunan, yang semuanya ditujukan untuk mendukung program dan yang tidak kalah pentingnya adalah penyediaan laman atau web site. Penyediaan laman ini sangat penting untuk mendukung keberlangsungan program, karena dalam era perkembangan teknologi pemasaran potensi suatu wilayah melalui dunia teknologi adalah salah satu kunci keberhasilan untuk menarik investor maupun para wisatawan untuk datang.
Penerapan e-gov dalam Visit Musi 2008 dimaksudkan untuk meningkatkan percepatan proses interaksi antara producer dengan customers yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing wilayah dan menghidupkan aktivitas masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan guna mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik dan berfungsi menjadi portal informasi, interaksi, dan transaksi antara producers (sumberdaya wilayah) dengan customers (target pasar). Portal tersebut menggambarkan brand dan daya tarik yang ingin dipasarkan oleh suatu wilayah dan menjadi sarana promosi. Proses promosi Visit Musi 2008 berbasis e-Gov dimulai dari producers memberikan input berupa struktur informasi mengenai produk-produk yang ingin dipasarkan. Informasi tersebut antara lain mengenai: Brand Visualization, Information Changes, Jenis Informasi, Jenis Data, Komunikasi, Bahasa, dan Universalitas.
Namun demikian laman visit musi 2008 belum maksimal dalam memberikan peluang ekonomi untuk dipasarkan. Penyajian informasi di laman hanyalah bersifat umum dan tidak mendetail, sehingga kurang memberikan arah dan kejelasan kepada customer yang dalam hal ini adalah calon wisatawan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa laman ini belum optimal untuk menunjang kebijakan Pemda Sumatera Selatan yang berorientasi pemasaran pariwisata “Visit Musi 2008” kepada dunia luar.
Dari sisi tahapan komunikasi, masih berada pada tahap penyampaian informasi satu arah kepada customer, antara lain informasi mengenai profil daerah Sumatera Selatan, daya tarik berupa obyek wisata, event budaya, dan sebagainya. Namun, informasi yang ada kurang dilengkapi dengan informasi mengenai objek investasi, dan komoditi perdagangan ekspor yang sebenarnya bisa dijadikan sebagai penunjang informasi yang sangat dibutuhkan oleh dunia luar. Dalam penyajian informasi, laman Visit Musi 2008 hanya terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data teks: data-data dalam bentuk kalimat atau angka-angka yang menjelaskan suatu informasi tertentu, dan data gambar: data-data dalam bentuk foto atau gambar untuk menjelaskan bentuk suatu obyek dari data tekstual. Meskipun demikian, data ini tidak dilengkapi dengan data peta, yaitu data-data mengenai lokasi suatu obyek ruang yang dipasarkan dari data tekstual. Oleh karenanya, informasi yang disampaikan menjadi kurang maksimal. Semoga catatan kecil ini bisa menjadi motivasi untuk kita semua dalam membantu pemerintah guna mensukseskan program Visit Musi 2008. ***
Sumber: Publikasi Sriwijaya Post, edisi Kamis 07 Agustus 2008
lihat versi teks diSINI atau versi PDF diSINI
0 komentar:
Posting Komentar