Seminar Internasional IX tahun 2008

Kerangka Acuan

Seminar Internasional Ke Sembilan

Politik Identitas: Agama, Etnisitas, dan Ruang/Space dalam Dinamika Politik Lokal di Indonesia dan Asia Tenggara”

dan

Roundtable Discussion untuk Merefleksikan Peranan Agama, Etnisitas, dan Ruang/Space dalam Politik Identitas”


Menjelang Juli 2008 Percik bekerjasama dengan berbagai pihak akan menyelenggarakan acara seminar tahunan tentang Dinamika Politik Lokal baik yang berlangsung di Indonesia maupun yang terjadi di negeri-negeri jiran di Asia Tenggara. Steering Committee Seminar Internasional ke Sembilan menyusun kerangka acuan tentang seminar itu sebagai pengantar bagi calon peserta yang berminat berpartisipasi di dalamnya.

Tema yang akan ditelaah oleh seminar kali ini adalah: ”Politik Identitas: Agama, Etnisitas, dan Ruang/Space dalam Dinamika Politik Lokal di Indonesia dan Asia Tenggara.” Dalam aneka dinamika politik lokal di Indonesia (dan mungkin juga di negara-negara lain di Asia Tenggara) diamati berperannya politik identitas, yaitu aspirasi politik yang mengacu kepada pertimbangan-pertimbangan dan kepentingan-kepentingan yang mengungkapkan jati diri (identitas) kelompok masing-masing. Yang paling mengungkapkan identitas itu adalah acuan yang berkaitan dengan orientasi keagamaan, solidaritas sebagai warga suatu kelompok etnik tertentu, dan/atau ikatan dengan tempat asal (ruang/space) kelompok masyarakat yang bersangkutan. Aspirasi politik warga masyarakat tidak hanya termanifestasikan lewat dinamika politik parpol, organisasi-organisasi kemasyarakatan, gerakan – gerakan, dan sebagainya tetapi tidak jarang aspirasi politik yang dimanifestasikan lewat dinamika politik organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan gerakan-gerakan itu berbaur dengan politik identitas (yang bercorak dan berorientasi keagamaan, etnik, dan ruang/space).

Tema Seminar Internasional ke Sembilan tahun 2008 ini dipilah ke dalam beberapa topik utama, yaitu:

  1. Politik Identitas: Wacana dan Makna Politik Identitas pada aras Lokal. Nasional, Regional, dan Global”. Telaah tentang topik ini mengungkapkan perkembangan wacana dan makna politik identitas yang antara lain mengemukakan teori dan perkembangan wacana yang terjadi baik di Indonesia, maupun di Asia Tenggara. (Khusus tentang topik ini bisa murni bersifat teori).

  2. Politik Identitas: ”Orientasi Agama dalam Dinamika Politik Lokal di Indonesia/Asia Tenggara”. Telaah tentang topik ini, misalnya, dapat dilakukan dalam peristiwa dinamika politik lokal pilkada, bukan saja orientasi yang mendukungnya tetapi juga yang tidak menyetujui politik identitas keagamaan dalam arena seperti pilkada; dan di arena lain.

  3. Politik Identitas: Etnisitas dalam Dinamika Politik Lokal di Indonesia/Asia Tenggara”. Telaah tentang topik ini, misalnya, dapat dilakukan dalam peristiwa dinamika politik lokal pemekaran daerah yang menonjolkan peranan politik identitas yang berorientasi etnisitas; dan di arena lain.

  4. Politik Identitas: Orientasi Ruang/Space dalam Dinamika Politik Lokal di Indonesia/Asia Tenggara”. Telaah tentang topik ini, misalnya, dapat dilakukan dalam wacana tentang pengutamaan gagasan putra daerah dalam berbagai aras kepemimpinan masyarakat; dan di arena lain.

  5. Politik Identitas: Orientasi Gabungan (Agama, Etnisitas, dan /atau Ruang/Space) dalam Dinamika Politik Lokal di Indonesia/Asia Tenggara”. Telaah tentang topik ini misalnya dapat dilakukan dalam peristiwa dinamika politik lokal pengerahan dukungan massal dengan memanfaatkan berbagai orientasi primordial, seperti agama, etnisitas, dan/atau ruang/space; dan di arena lain.

Jadi, topik-topik (2),(3),(4) dan (5) itu bisa berperan dalam berbagai arena dinamika politik lokal, misalnya, dalam peristiwa pilkada (pilkada aras provinsi, aras kabupaten/kota), pemekaran daerah, kaitan tiap orientasi dalam politik identitas itu dengan politik ekonomi, peranan negara dalam politik identitas, peranan media massa dalam politik identitas, dan sebagainya, dan sebagainya; juga dalam proses rekruitmen pegawai, penetapan jenis kebijakan publik, penetapan perbatasan wilayah admnistrasi pemerintahan, dan sebagainya, dan sebagainya; juga berkenaan dengan konflik antar kelompok yang berbeda agama, etnis, dan/atau ruang/space (dimensi modal sosial ”bonding” yang mengutamakan kelompok sendiri terhadap/berhadapan dengan kelompok lain) atau gejala kerjasama antar kelompok meskipun berbeda agama, etnis, dan/atau ruang/space (dimensi modal sosial ”bridging” yang mendukung kerjasama itu), dan sebagainya, dan sebagainya.

Para peminat yang ingin berpartisipasi dalam seminar Juli 2008 yang akan datang diharapkan memasukkan abstrak makalah pokok bahasan tentang salah satu topik yang disebut di atas. Abstrak makalah itu hendaknya sudah tiba di alamat Steering Committee paling lambat tanggal 12 April 2008, agar Steering Committee dapat menyeleksinya lewat prosedur call for papers. Pemberitahuan hasil seleksi kepada tiap peminat tanggal 28 s/d 30 April 2008 (oleh karena itu tiap peminat dimohon menyertakan alamat lengkap: alamat pos, faximile, e.mail dan telepon rumah atau kantor, dan HP pada pengiriman abstraknya). Para calon yang lolos seleksi mengirim makalah lengkapnya agar diterima SC paling lambat tanggal 28 Juni 2008.

Makalah hendaknya didasarkan pada karya penelitian (yang sudah atau sedang dilakukan).Telaah tiap topik dalam berbagai arena dinamika politik lokal tersebut diharapkan menganalisis dinamika pada aras lokal, di Indonesia atau di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Seminar tahun 2008 itu akan diselenggarakan di Kampoeng Percik pada 15 – 18 Juli 2008, yang disusul pada hari terakhir dengan round table discussion yang memfokuskan kepada refleksi tentang peranan agama, etnisitas, dan ruang/space dalam politik identitas. Diskusi meja bundar ini akan diikuti oleh peserta terpilih yang terbatas jumlahnya.

Sambil menanti tanggapan anda, kami mengucapkan banyak terimakasih atas perhatiannya.


Ketua SC - SI ke Sembilan

Dr. Nico L. Kana


Catatan – catatan :

  1. Susunan SC – SI ke Sembilan:

    1. Dr. Nico L. Kana

    2. Dr. Pradjarta Dirdjosanjoto

    3. Prof. Dr. Kutut Suwondo

    4. Dr. Hans Antlőv

    5. Dr. Heru Nugroho

    6. Dr. Purwo Santoso

    7. Dr. Herudjati Purwoko

    8. Ir. Juni Thamrin, MSc, Soc.Dev.

    9. Dr. Joe Fernandez

    10. I. Made Samiana, SH


  1. Alamat Kontak ke Percik, Salatiga :

Christina Arief

E-mail : percik@percik.famili.com

Fax : 0298 – 325975

Telepon: 0298 – 321865/325975 (HP - 081326680799)

Alamat pos : Kampoeng Percik, Ds. Turusan. Jl. Patimura Km.1 Salatiga 50711

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: