tentang NARKOBA (lagi)

Hingga hari ini entah berapa banyak orang yang telah menyerukan dan berterik sekeras-kerasnya tentang bahaya Narkoba, dan pastinya dari kita semua yang ada di seluruh penjuru Nusantara akan bahaya barang-barang (terlarang + haram) ini. Nah sekadar membongkar file-file ingatan kita, kita kembali melihat dan membedah NARKOBA.

Pengertian Narkoba.

Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.

1. Narkoba atau obat terlarang adalah istilah yang digunakan masyarakat dan aparat penegak hukum, untuk bahan/obat yang termasuk kategori berbahaya atau dilarang untuk digunakan, diproduksi, dipasok, diperjualbelikan, diedarkan dan sebagainya di luar ketentuan hukum. Jadi sasarannya lebih ditujukan pada bagaimana mengurangi suplai bahan/obat tersebut dengan pendekatan penegak hukum.

2. Narkoba adalah bahan/zat obat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia,mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan syaraf [ psikoaktif ] dan menyebabkan perubahan

3. Perubahan dan fungsi sosialnya, karena terjadi kebiasan , ketagihan[ adiksi] dan ketergantungan terhadap narkoba.

4. Menurut undang-undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika pasal 2 ; Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahab kesadaran, hilangnya rasa mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dapat menimbulkan ketergantungan , yang dibedakan ke dalam golongan-golongan:

Narkotika golongan 1 : narkotika yang berhasiat pengobatan dan digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk menyebabkan ketergantungan misalnya: heroin, kokain, dan ganja.

Narkotika golongan 2; narkotika yang berhasiat pengobatan dan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan sebab memunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan misalnya: morfin, petidin, garam narkotika.

Narkotika 3 ; narkotika yang berhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan misalnya; kodein , garam-garam narkotika.

1. Macam – macam narkoba

Psikotropika

Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Jenis –jenis yang termasuk psikotropika antara lain:

Ecstasy

Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul.

Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Sehingga akibatnya dapat membuat tubuh kita untuk terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi ekstasi di temukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat.

Tergolong jenis zat psikotropika, dan biasanya diproduksi secara illegal di laboratorium dan dibuat dalam bentuk tablet dan kapsul.

Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekeringan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama.

Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ecstasy adalah:

Diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil yang tidak terkontrol, detak jantung yang cepat dan sering, mual disertai muntah-muntah atau hilangnya nafsu makan, gelisah/tidak bisa diam, pucat & keringat, dehidrasi, mood berubah. Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu, gangguan lever, tulang dan gigi kropos.

Beberapa pemakai ekstasi yang akhirnya meninggal dunia karena terlalu banyak minum akibat rasa haus yang amat sangat. Zat-zat kimia yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ekstasi. Zat-zat ini menyebabkan munculnya suatu reaksi yang pada tubuh. Dan dalam beberapa kasus, reaksi dari zat-zat ini akan menimbulkan kematian. Pengguna ekstasi sering harus minum obat-obatan lainnya untuk menghilangkan reaksi buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini menyebabkan denyut nadi menjadi cepat, serta akan menimbulkan paranoia dan halusinasi. Ekstasi dikenal dengan sebutan inex, I, kancing, dll.

Sabu – sabu

Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Jenisnya antara lain yaitu gold river, coconut dan kristal. Sekarang ada yang berbentuk tablet.

Obat ini dapat di temukan dalam bentuk kristal dan obat ini tidak mempunyai warna maupaun bau, maka ia di sebut dengan kata lain yaitu Ice.

Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf.

Si pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian.

Shabu-shabu juga di kenal dengan julukan lain seperti : Glass, Quartz, Hirropon, Ice Cream.

Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup.

Efek yang ditimbulkan :

1. Menjadi bersemangat
2. Gelisah dan tidak bisa diam
3. Tidak bisa tidur.
4. Tidak bisa makan
5. Jangka panjang: fungsi otak terganggu dan bisa berakhir dengan kegilaan.
6. Paranoid
7. Lever terganggu

Gejala pecandu yang putus obat:

1. Cepat marah.
2. Tidak tenang.
3. Cepat lelah.
4. Tidak bersemangat/ingin tidur terus.

Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

1. Pengaruh dan akibat dari narkoba.

Pada dasarnya tidak ada jenis narkoba yang aman bagi tubuh. Semua penggunaan narkoba berbahaya dan merusak kesehatan baik secara jasmani, maupun mental-emosional dan sosial

Pengaruh narkoba tidak sama pada setiap orang , bergantung pada beberapa faktor; yaitu:

1. Jenis narkoba yang digunakan.
2. Jumlah atau dosis yang digunakan.
3. Frekuensi pemakaian.
4. Cara pemakaian (diminum, dihisap, disuntikan, dll)
5. Zat lain yang digunakan bersamaan.
6. Kondisi badan pemakai.
7. Kepribadian pemakai.

*/dari berbagai sumber

Tulisan ini melengkapi tulisan sebelumnya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Perangi Narkoba Menuju Indonesia SEHAT

(Berprestasi tanpa Narkoba dan Hidup Sehat Bersama Keluarga)

Oleh : Prakoso Bhairawa Putera S
Staf Pengajar (tidak tetap) FISIP – Univ. Sriwijaya, Peneliti PAPPIPTEK LIPI


MUNGKIN sudah terlalu sering kita mendengar atau membaca dari pelbagai sumber mengenai narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya (NAZA). Meski demikian hal ini harus menjadi perhatian bersama untuk mempersempit ruang penyebarannya ditengah peliknya kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penyebaran NAZA, terlebih narkotika di Indonesia setiap tahunnya cendrung mengalami peningkatan. Awal tahun delapan puluhan jaringan narkoba di Indonesia masuk dalam jaringan terbesar di Asia Tenggara. Dengan perangkat perundang-undangan yang relatif tidak tegas (saat itu) bagi pengedar ataupun pemakai meyebabkan kita dijadikan kawasan potensial peredaran sindikat narkoba dunia. Entah berapa banyak kasus tercatat di kepolisian Indonesia yang tak jarang warga negara asing tercatat dalam buku hitam kepolisian. Ini membuktikan bahwa Indonesia benar-benar telah disusupi sindikat pengedar internasional. Dan target market mereka adalah remaja dan anak-anak.

Berdasarkan data, kasus narkoba yang ditangani Polda Metro Jaya di Jakarta meningkat tiap tahunnya, tahun 2001, total kasus tercatat 1.781 dengan 2.160 tersangka. Tahun 2002, jumlah kasus naik menjadi 2.559 dengan 3.060 tersangka. Di tahun 2003 melonjak lagi menjadi 2.973 dengan 3.828 tersangka. Lebih ironisnya lagi pemakai narkoba yang ditangkap polisi 60% - 70% berusia antara 16-21 tahun. Bahkan menurut catatan Polda Metro Jaya menyebutkan, selama 2001-2006 kasus narkoba yang ditangani 23.525. Mereka yang terlibat dalam lima tahun ini, 28.459 laki-laki dan 1.810 perempuan. Dengan rentang usia 10-18 tahun, 1.471 orang, usia 19-27 tahun, 15.181 orang, dan usia 28 tahun ke atas, 13.614 orang

Badan Narkotika DKI Jakarta pun mengungkapkan ada 73 wilayah di Jakarta yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba. Tahun 2002 dari 2.898.384 remaja usia 15-29 tahun diestimasikan antara 10.000-16.750 telah mengkonsumsi narkoba. Fakta tersebut sudah sangat memperlihatkan betapa membahayakannya narkoba yang setiap hitungan detik bertambah terus, yang kesemuanya menempatkan remaja sebagai objek komsumsinya.

Angka-angka tersebut hanya perhitungan pada tingkat ibukota negara saja, angka yang lebih mengerikan dengan jumlah lebih besar jika membuka data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat jumlah pengguna Narkoba di seluruh republik ini dari pelajar SD pada tahun 2006 berjumlah 8.449 orang. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 100 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 2.542 orang.

Lonjakan yang paling tinggi terjadi pada jumlah pengguna di lingkungan SMP dan SMA yang kini mencapai 73.253 orang. Padahal pada tahun 2004, jumlah pengguna narkoba masing-masing sebanyak 9.206 orang dan meningkat tajam pada tahun 2005 menjadi 19.489 orang. Faktor utama yang menyebabkan remaja menyalahgunakan narkoba dimulai dari pengaruh lingkungan (86 persen), sekedar iseng atau coba-coba (74,15 persen), pola asuh yang otoriter (70 persen), pengaruh dari teman sebaya (51,14 persen), dan pengaruh film dan TV (47,15 persen).

Narkotika pertama kali muncul dalam istilah Yunani yaitu nake yang artinya beku, lumpuh dan dingin. Orang-orang di Amerika lebih mengenalnya dengan sebutan narcotic, dan di Malaysia lebih popular dengan sebutan dadah. Indonesia sendiri menamakan narkotika dan jenisnya dengan narkoba. Pada kalangan remaja (baca: anak muda), mereka memberikan istilah bagi para pemakainya dengan junkie.

Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan RI No. 196/Men.Kes/SK/1977 memutuskan untuk melarang sembilan jenis obat-obatan narkotika yang digunakan untuk kepentingan pengobatan yaitu : acetorphinum, alphacetyl, menthadolum, heroinum, hydromorphonum, ketobemidonum, nicomorphinum, oximorphonum, rocemorphanum, dan debaconum.

Pengaruh narkotika bergerak perlahan tapi pasti menghancurkan keberadaan bangsa karena konsumen terbesarnya adalah generasi-generasi yang akan melanjutkan kelangsungan bangsa ini di hari esok. Akankah generasi yang suka menutup diri, berbadan ceking, tingkat emosional tinggi dan sulit diajak komunikasi, daya ingatnya terganggu, panik serta bermalas-malasan. Akan kita biarkah generasi yang rusak akibat narkoba bertambah, bertambah dan bertambah lagi.


Penyalahgunaan Narkoba dan Dampaknya

Tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di negeri ini secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada bertambahnya jumlah pengguna baru. Sebuah penelitian di tiga kota besar memperlihatkan 88% pemakai narkoba melalui jarum suntik menggunakan jarum tidak steril secara bergantian, namun hanya kurang dari sepertiga dari mereka yang menyadari bahwa dirinya berisiko untuk menularkan dan tertular HIV. Di Jakarta, satu dari dua pecandu narkoba terinfeksi HIV, sementara di Pontianak, Kalimantan Barat, lebih dari 70% pecandu narkoba sintik yang dites HIV ternyata menunjukkan hasil positif.

Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa mayoritas pengguna narkotika berada dalam usia produktif dan aktif seksual (15-49 tahun). Dengan banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang terjangkit penyalahgunaan narkoba, maka negara pun turut dirugikan dalam segi finansial. Berdasarkan referensi, bila satu persen penduduk Indonesia terjangkit penyalahgunaan narkoba, maka setidaknya terdapat 2,2 juta pecandu.

Ini berarti negara harus mengeluarkan dana penanggulangan masalah narkoba sebesar Rp 66 triliun per enam bulan. Jumlah ini akan semakin meningkat, karena data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia telah mencapai 3,3 persen dari total penduduk.

Para ahli di bidang ini acapkali mengingatkan kita agar menghindari penyakit sosial yang telah banyak merenggut korban akibat over dosis (od). Peran lingkungan dan teman sepermainan sangat menentukan. Terlebih keluarga sebagai kata kunci, terlalu banyak kasus penyalahgunaan yang dilakukan remaja dari kalangan ekonomi atas dan alasan mereka mungkin sudah terlalu basi bagi sebagian diantara kita mendengarkannya. Yaitu tidak lain kurangnya kasih sayang dari orang tua. Di mana Ayah-Ibu, Papi-Mami, Bokap-nyokap adalah orang karier, super sibuk, waktu untuk keluarga terbatas dan memberikan perhatianya melalui materi fisik saja. Sedangkan materi non fisik berupa psikologis (kasih sayang) kepada buah hati mereka sedikit atau barangkali terlupakan.

Narkoba memiliki efek yang buruk bagi tubuh, dan efek ini berbeda antara oarang satu dengan yang lainnya. Efek langsung seperti kesenangan yang hebat, merasa sehat, berkurang rasa sakit, lapar dan nafsu bersetubuh. Pecandu juga rawan tertular virus hepatitis C dan AIDS melalui jarum suntik yang tidak steril. Kejadian infeksi virus hepatitis C pada pengguna narkotika lewat suntikan, dilaporkan mencapai 80,2 persen di Jakarta. Infeksi itu akan berkembang menjadi hepatitis C kronik pada 60-80 persen di antaranya. Sepuluh sampai 20 persen penderita hepatitis kronik akan mengalami sirosis hati dalam kurun waktu sepuluh tahun. Bahkan, sebanyak 20-30 persen pasien narkoba yang dirawat di Jakarta dinyatakan positif menghidap HIV.

Penyebaran bahaya lanjutan dari penggunaan narkoba dapat terlihat pada bagan jalur penularan HIV terkait dengan Narkoba dan Seks, berikut ini;

Pada bagan terlihat jelas, dimana pengguna narkoba suntin akan langsung bersingguangan dengan bahaya dari penyakit Hepatitis C dan berakhir dengan pengidap HIV. Walaupun demikian, bukan berarti mereka pengguna narkoba non suntik akan terbebas dari bahaya Hepatitis C dan HIV, mereka akan tertular dari kegiatan free seks yang acapkali dilakukan.


Kenali Sejak Dini

Masa remaja merupakan peralihan masa kanak-kanak ke dewasa ditandai dengan pertumbuhan yang cepat pada diri seseorang baik jasmani, kejiwaan, maupun sosialnya. Terkadang perubahan itu tidak berjalan seimbang, misalnya saja jasmani pertumbuhannya begitu oke tetapi perkembangan jiwanya tidak.

Hal ini bisa menimbulkan benturan dalam dirinya sehingga sering muncul perasaan bingung gelisah, tegang dan ketakutan. Pada masa ini juga seseorang ingin mengetahui siapa dirinya. Tak jarang untuk mengetahuinya mereka mencoba hal-hal baru yang selama ini tidak dikenal dan dirasakan. Mereka juga berusaha untuk lepas dari bayang-bayang atau otoritas orang tua dan mulai berkelompok-kelompok membentuk perkumpulan setipe diantara mereka. Nah, pada saat-saat seperti inilah oknum-oknum yang menyesatkan dengan membawa narkoba masuk dalam lingkungan remaja.

Ada bermacam-macam alasan mengapa obat-obat berbahaya digunakan oleh orang muda. Sekalipun begitu, ada salah satu alasan yang paling penting dan sering terjadi di banyak negara di dunia, yaitu, perubahan dalam struktur sosial.

Ketika situasi pendukung bagi orang muda sudah mulai berganti, orang muda itu tidak dapat mebiasakan diri dalam situasi baru tersebut. Akibatnya, orang muda mencari perlindungan. Malangnya, sering perlindungan itu didapat dalam dunia adiksi obat. Migrasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik merupakan penyebab untuk bertambahnya adiksi obat di antara orang muda di kota besar seperti Jakarta.

Rupanya, detasemen dari keluarga dan nilai-nilai tradisionil serta struktur pendukung dapat menghalau orang muda menuju dunia yang penuh kesepian dan yang terisolasi serta keputus-asaan. Juga, kekurangan pendidikan dan atau ketramplian sering mengakibatkan pegangguran dan umumnya sulit sekali untuk orang muda membiasakan dengan gaya hidup kota. Banyak persoalan yang berganti dengan mulai hidup baru bisa membawa orang muda menuju obat-obat berbahaya.

Namun, pergantian struktur sosial tidak saja alasan bahwa penyebab orang muda menggunakan obat-obat narkoba. Ada banyak alasan yang lain seperti ketersediaan narkoba tersebut dan apakah narkoba itu diterima khalayak ramai, ingin tahu dan secara eksperimental, memberontak, depresi, sebagai cara untuk bersantai atau menghadapi keadaan stres, bosan atau sakit atau untuk mengalami perasaan mabuk atau berahi.

Pernyataan ini dikuatkan dengan hasil survei nasional penyalah-gunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok rumah tanggal di Indonesia tahun 2005 yang dilakukan oleh Prof. Dr. Budi Utomo. Hasil survei tersebut berhasil mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang rawan narkoba. Beberapa karakteristik pokok kelompok masyarakat rawan narkoba ini, antara lain, remaja dan dewasa muda, pendidikan tinggi, ekonomi mampu, laki-Iaki, bergaya hidup modern, dan hidup di kota di lingkungan dengan aturan hidup yang lebih longgar.

Dari identifikasi ini dapat dikenali beberapa faktor penting yang mendorong penyalah-gunaan narkoba, antara lain:

  1. Perilaku mencoba, mencari identitas, interaksi/ pengaruh sebaya. Karakteristik ini menjadi penjelas mengapa penyalah-gunaan narkoba banyak teIjadi pada rernaja, pelajar dan mahasiswa dan penghuni rumah koso

  2. Interaksi dengan dunia luar, perilaku hidup modern. Karakteristik ini tercermin pada penyalah-gunaan narkoba yang lebih banyak teIjadi pada kelompok pendidikan tinggi, mereka yang merokok dan minum alkohol, dan mereka yang hidup di kota.

  3. Ekonomi mampu. Konsumsi narkoba adalah mahal, sehingga hanya mereka yang mampu secara ekonomi yang dapat teratur membeli dan mernakai narkoba. lni tercermin bahwa sebagain besar penyalah-guna adalah mereka yang bekeIja, pelajar atau mahasiswa.

  4. Kemudahan akses dan peredaran narkoba. Kemudahan akses terhadap narkoba merupakan faktor penting dalam penyalah-gunaan narkoba. Ini tercermin dari banyaknya penyalah-gunaan di kota, dan mereka yang hidup dengan banyak ternan sebaya seperti di rumah koso

  5. Lingkungan sosial yang permisif dan terbuka. lni terbukti dengan lebih banyaknya penyalah-gunaan narkoba di kota dan di rumah kos yang umumnya mempooyai aturan hidup yang lebih longgar.


Beberapa ahli juga pernah memberikan ciri-ciri remaja dengan resiko tinggi menjadi penyalahguna narkoba diantaranya: sifatnya mudah kecewa dan kecendrungan menjadi agresif dan destruktif untuk mengatasi kekecewaan itu. Sifatnya tidak dapat menunggu atau bersabar yang berlebihan apa yang diinginkan harus segera dipenuhi saat itu juga.

Adanya hambatan atau penyimpangan psikoseksual disebabkan proses identifikasi anak laki-laki pada ayahnya atau anak perempuan pada ibunya tidak berlangsung dengan baik akibatnya anak mengalami kesulitan dalam bergaul dengan lawan jenis, malu, rendah diri, sukar didekati atau mendekayi lawan jenis, suka menyendiri, terlibat masturbasi secara berlebihan atau tidak pernah masturbasi sama sekali.

Sifat menentang aturan atau cara yang resmi dalam masyarakat untuk mencapai apa yang diinginkan. Sifat suka mengambil resiko yang tidak tepat berlebihan atau terlalu besar resikonya sebagai suatu cara untuk memperlihatkan keberanian dan kehebatanya. Sifat cepat bosan, murung, dan merasa tertekan. Perilaku anti sosial pada usia dini seperti tindakan kekerasan, mencuri dan kejahatan lainnya. Perilaku menyimpang pada usia dini seks, berhenti sekolah, merekok pada usia yang sangat muda. Adanya keterbelakangan mental taraf pembatasan, karena keadaan ini mudah menimbulkan perasaan malu, curiga, rendah diri, dan kurangnya kemampuan untuk menyelesaikan persoalan.

Selain itu juga Keluarga Relawan LSM dan Individu Pemerhati NAZA (Kerlip NAZA) dalam brosurnya memberikan tanda-tanda seorang menggunakan NAZA. Tanda-tanda tersebut dapat terlihat di sekolah dan di rumah. Di sekolah dikatakan bahwa apabila nilai pelajaran menurun, motivasi sekolah menurun, malas berangkat dan malas membuat tugas-tugas sekolah, sering bolos, sering keluar kelas dan tidak kembali ke sekolah, mengantuk di kelas, sering bosan dan tidak memperhatikan guru, sering dipanggil guru karena tidak disiplin, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu misalnya kegiatan ekstrakulikuler dan olahraga yang dulu digemarinya, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres di sekolah, sering meminjam uang pada teman, berubah gaya berpakaian, tidak perduli pada kebersihan, teman lama ditinggalkan, bila ditanya sikapnya defensif atau penuh kebencian, dan mudah tersinggung merupakan tanda-tanda yang perlu diselidiki apakah ia menggunakan NAZA.

Adapun tanda-tanda di rumah adalah semakin jarang mengikuti kegiatan keluarga, berubah teman dan jarang mau mengenalkan temannya, teman sebayanya makin tampak mempunyai pengaruh negatif, mulai melupakan tanggung jawab rutinya di rumah, sering pulang lewat jam malam, sering ke disko atau pesta, waktu dihabiskan dikamar, malas makan dan jarang mau makan sama keluarga merupakan gejala awal seorang menggunakan narkoba. Kemudian berlanjut dengan sering menghabiskan uang tabungan, barang-barang berharga miliknya atau milik keluarga yang dipinjamkannya sering merongrong keluarga untuk minta uang dengan berbagai alasan, tidak mengizinkan orang tua masuk ke kamarnya, ada obat-obatan, kertas timah, bau-bauan yang tidak biasa di rumah terutama kamar mandi dan kamar tidur atau ditemukan jarum suntik namun bila ditanya ia akan mengatakan bahwa barang-barang itu bukan miliknya. Maka kenalinya tanda-tanda ini sejak dini karena terlambat mengetahuinya akan memperparah keadaan. Dan mari kita mulai dari diri dan keluarga kita untuk mengatakan Say no to DRUGS.


Rekomendasi

Hambatan utama pemberantasan peredaran selalu mengalami jalan buntu, pemerintah acapkali dibenturkan dengan berbagai permasalahan yang ada. Sebenarnya kunci pemberantasan bukan berada pada pemerintah saja, tetapi semua komponen di republik ini. Pemerintah wajib memberikan perangkat hukum yang lebih keras dan bila perlu ’mematikan’ bagi para sindikat yang terlibat di dalamnya, baik itu pengguna, pengedar maupun produsernya.

Kunci lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak kegiatan-kegiatan yang melibatkan remaja di dalamnya, dan tanpa henti-hentinya menyuarakan ’say no to drugs’, klasik tetapi patut untuk disuarakan. Memperketat pengawasan terhadap anak-anak sekolah dari tingkat yang paling rendah (Sekolah Dasar) hingga Perguruan Tinggi. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah kehangat keluarga. Keluarga merupakan komunitas pertama yang akan membentuk seseorang menjadi jiwa yang sehat, dengan kehangatan keluarga melalui komunikasi yang harmonis antar anggota di dalamnya bisa memperkuat hubungan dan kemantapan hati. Kemampuan orang tua dalam melihat perubahan yang terjadi pada anak-anaknya sangatlah penting sebagai langkah awal. Ketidakpahaman orang tua akan dunia kaum muda dan tantangan yang mereka hadapi di sekolah atau kampus, akan membuat orangtua tidak dapat menangkap gejala-gejala dini.

Anak-anak akan membutuhkan pendidikan dari ayah dan ibunya untuk menjadi anak yang mampu bersikap tegas. Keluarga yang cenderung menekan anak sehingga ia berkembang menjadi anak yang kodependen, akan mempersulit sang anak mengatakan tidak pada saay ia perlu mengatakan tidak dan saat ia perlu menciptakan batasan (boundary). Anak-anak kodependen sering sulit menolak ajakan teman. Ini juga yang akan mempersulit mereka menolak ajakan teman untuk memakai narkoba dan menolak ajakan berhubungan seks. Rasa tak percaya diri, rasa sungkan, membuat mereka lebih baik menekan perasaan dan tutup mulut.

Atas dasar hal ini, anak-anak perlu diberdayakan dengan membuatnya bebas berekspresi, sehingga setiap ada masalah ia siap berdialog dengan orang tuanya kapan saja. Di sinilah pentingnya peran orang tua, bahwa kampanye ’say no to drugs’ tatkan berhasil bila lingkungan keluarga dan sosial si anak tidak mendukung. Ini terkait dengan perkembangan mental dan emosional anak serta informasi yang mereka dapatkan dari orang tuanya mengenai realitas kehidupan sehingga ada antisipasi dari mereka menemui sejumlah masalah, termasuk Narkoba, lalu HIV.

Bila anak terkena masalah, sangat penting bagi orang tua dan keluarga mengambil tindakan, tetapi bila hanya rasa malu atau keinginan menjaga nama baik keluarga menjadi tidak membantu. Inilah persoalan khusus yang mengkhawatirkan bila terjadi pada anak. Selagi dini, masih ada jalan untuk memperbaiki setiap kerusakan dan permasalahan yang terjadi. Beri kesempatan kepada anak untuk berekspresi dan menunjukkan bakat dan kemampuan mereka, karena setiap jiwa yang terlahir telah diberikan keistimewahan. Keistimewahan itulah yang kemudian tumbuh menjadi minat dan bila diteruskan bisa menjadi prestasi yang membanggakan bersama. Hidup dengan kehangatan keluarga, cinta dan penuh kasih sayang merupakan dambaan setiap orang. Lalu kenapa itu tidak kita wujudkan pada keluarga kita? Sekali lagi, mari kobarkan bendera perang terhadap narkoba agar Kehangatan – Cinta – Kasih Sayang dapat terwujud mulai dari lingkungan keluarga hingga negar tercinta ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (2)

Lomba Blog Remaja


Rangkaian
Hari Remaja Internasional (12 Agustus )
Hari AIDS Sedunia ( 1 Desember )

Tema : “Bangkitkan Eksistensi Remaja”
Tujuan :

  • Meningkatkan penggunaan blog sebagai media sosialisasi dan informasi remaja
  • Meningkatkan partisipasi remaja dengan kepedulian remaja terhadap isu remaja
  • Meningkatkan jaringan dan volume partner remaja Kisara

Ketentuan isi blog: Blog harus berisi tentang artikel seputar remaja.
Sub Tema :

  • Kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja
  • Narkoba
  • HIV dan AIDS
  • Kepedulian remaja akan lingkungan
  • Kepedulian remaja akan kemanusiaan

Persyaratan pendaftaran peserta lomba:

  1. Usia Peserta 10- 24 tahun.
  2. Tidak termasuk staff inti Kisara.
  3. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 12 Agustus 2008 dan ditutup hingga tanggal 12 September 2008.
  4. Mengisi form pendaftaran biodata peserta.
  5. Bloghosting yang digunakan adalah Blog yang access friendly (mudah diakes) seperti contohnya wordpress, blogger/blogspot, sejenisnya atau hosting & domain sendiri. (pilih salah satu)
  6. Peserta tidak harus membuat blog baru bagi yang sudah memiliki. Gunakan blog yang sudah ada untuk diikutserakan dalam lomba.
  7. Wajib memasang banner/badge lomba blog di halaman utama blog (sidebar) .
  8. Logo Lomba Blog Remaja Kisara 2008

    Adapun script badge lomba blog sebagai berikut, klik disini.

  9. Peserta dapat memasang Banner/badge “Sahabat Kisara” di blognya.
  10. Adapun script badge “Sahabat Kisara” sebagai berikut, klik disini.

  11. Peserta Wajib memberikan URL untuk setiap postingan blog yang dilombakan.
    (contoh : www.websitesaya.com/artikelremaja.html)
  12. Penjurian dilaksanakan pada tanggal 13 September – 30 November 2008.
  13. Pengumuman pemenang : 1 Desember 2008.
  14. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

Kriteria penilaian:

  • Isi artikel/blog
    Artikel yang dimuat dalam blog minimal ada 3 artikel mengacu pada ketentuan panitia di atas.
  • Pernak-pernik blog dan fungsi-fungsi kemudahan pengunjung.
    Pernak-pernik blog yang dimaksud adalah penataan widget (wordpress) atau page elements (blogspot) pada sidebar yang mendukung isi blog dan memiliki fungsionalitas tinggi dalam membentuk citra blog. Pemilihan themes, layout dan design sebagai penilaian tambahan.
  • Orisinalitas
    Seluruh karya yang dimuat dalam blog adalah hasil karya sendiri. Jika ada pengutipan wajib mencantumkan sumber kutipan atau backlink. Berlaku untuk teks dan gambar (statis dan animasi). Bila ternyata keseluruhan isi artikel adalah hasil kopi dari blog atau web lain, panitia dan juri dengan tegas mendiskualifikasi peserta.

Sasaran peserta : Remaja.

Partner :

Juri :

Hadiah Lomba :

  • JUARA I : Uang Tunai Rp.1.500.000,- + award
  • JUARA II : Uang Tunai Rp.1.000.000,- + award
  • JUARA III : Uang Tunai Rp. 500.000,- + award
  • JUARA FAVORIT : Uang Tunai Rp.500.000,- + Kaos + award + Domain dan Hosting selama setahun.

Keterangan Tambahan:
Selain penilaian akan blog, juga akan diadakan kegiatan on air. Sebuah acara baru berjudul “Blog On the Air” akan diluncurkan berkat kerjasama dengan BaliFM. Beberapa postingan yang menarik secara selektif akan ditampilkan langsung (penulis blognya) atau tidak langsung (jika penulis blog di luar akses radio) untuk membahas postingnya on air di radio setiap minggunya.

Daftarkan Blog Sekarang!

Mohon supportnya dengan ikut serta menyebarkan informasi Lomba Blog Remaja ini dengan memasang Badge Lomba diatas pada blog anda atau melalui media lainnya.

Untuk informasi silahkan hubungi KISARA.

Selamat Hari Remaja. Salam Remaja.

Sumber: http://remajabali.wordpress.com/lomba-blog-remaja-2008/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Optimasi Promosi Visit Musi 2008 Berbasis E-tourism

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Gaji PNS Naik

Kabar baik bagi pegawai negeri sipil (PNS), TNI-Polri dan pensiunan. Mulai tahun 2009 gaji naik 15 persen. Selain itu juga diberikan gaji ke-13. Kabar mengembirakan itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Rapat Paripurna DPR, dengan agenda pembukaan masa persidangan I DPR RI, Pidato Kenegaraan Presiden mengenai kemerdekaan dan Rancangan Undang-Undang tentang RAPBN Tahun Anggaran 2009, Jumat (15/8) pagi. “Selama 4 tahuan masa pemenrintahan ini, pendapatan PNS, golongan terendah telah kita tingkatkan dua kali lipat, dari sebelumnya sebesar Rp674.000 perbulan pada tahun 2004 menjadi Rp1.721.000 pada tahun 2009 mendatang,” kata Presiden.

Menurut Presiden, perbaikan kinerja birokrasi dan peningkatan layanan kualitas publik harus ditingkatkan, untuk itu dialokasikan anggaran belanja pegawai sebesar Rp143,8 triliun atau naik sekitar Rp20,2 triliun.

Presiden mengemukakan, tambahan alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp46,1 triliun akan digunakan antara lain untuk meningkatkan penghasilan guru dan peneliti, ini berarti pendapatan guru golongan terendah pada tahun depan akan meningkat menjadi di atas Rp2 juta.

Seharusnya 20 persen

Sementara itu Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR RI, Harry Azhar mengomentari kenaikan belanja pegawai sebesar Rp20,2 triliun itu mengatakan, kenaikan 15 persen masih belum bisa mengatasi kenaikan harga akibat inflasi.

Saya sebenarnya berharap kenaikan sampai 20 persen, tapi panitia anggaran DPR bersama pemerintah sudah menyepakati 15 persen,” kata Harry.

Menurut dia, gaji pegawai negeri memang belum naik selama dua tahun, padahal kenaikan harga akibat inflasi tahun lalu mencapai 6,5 persen dan inflasi tahun ini diperkirakan sampai 11,4 persen, sehingga total inflasi selama dua tahun mencapai 17,9 persen.

Angka 15 persen belum cukup,” kata anggota Fraksi Golkar itu.

Ia juga menyebutkan, gaji perencana dan peneliti sudah seharusnya dinaikkan lebih besar lagi.

Jangan hanya gaji pegawai di bidang pengawasan saja yang naik. Kerja-kerja yang menggunakan potensi otak juga perlu perhatian khusus,” katanya sambil menambahkan bahwa gaji guru dan dosen direncanakan memang naik.

Gaji guru

Sementara itu Mendiknas, Bambang Sudibyo kemarin mengatakan, rencana pemerintah untuk menaikkan gaji guru pada 2009 masih memerlukan perhitungan lebih lanjut.

Kita masih merencanakan penggunaan tambahan anggaran pendidikan sebesar Rp46 triliun,” katanya.

Presiden SBY sebelumnya menyebut, pada tahun 2009 Departemen Pendidikan Nasional direncanakan memperoleh anggaran sebesar Rp52 triliun.

Alokasi ini belum mencakup tambahan anggaran pendidikan sebesar Rp46,1 triliun yang kami usulkan pada Nota Keuangan Tambahan,” kata Presiden.

Menurut Mendiknas, penggunaan alokasi anggaran tambahan pendidikan sebesar Rp46,1 triliun tersebut bukan hanya di tangan Depdiknas namun memerlukan perhitungan lintas departemen.

Ketika ditanya usulan Depdiknas mengenai rencana kenaikan gaji guru, Bambang menyatakan, setelah penghitungan antar departemen maka Menteri Keuangan akan memutuskan berapa alokasi tambahan pendidikan ke Diknas, untuk Depag ataupun ke daerah. o*/004

Sumber : Harian Singgalang, Sabtu 16 Agustus 2008

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (2)

Mengagas Masyarakat Komunikatif

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Diklat Peneliti Angkatan IX 2008

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

E-Gov dan Visit Musi 2008

Prakoso Bhairawa Putera S
Kandidat Peneliti Kabijakan PAPPIPTEK LIPI, Alumni FISIP Unsri

ERA globalisasi yang sedang kita hadapi saat ini membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas (borderless world). Kondisi ini menuntut adanya arus informasi supercepat. Globalisasi dunia memicu revolusi di bidang ICT (Information and Communication Technology) yang memaksa manusia untuk dapat beradapatasi dengan globalisasi arus informasi serta akselerasi perkembangan ICT yang berlangsung. Pesatnya perkembangan ICT karena globalisasi juga terjadi di Indonesia.

Data Depkominfo tahun 2008 menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2007 Indonesia telah memiliki 423 pemerintah daerah yang mempunyai e-gov dari total 491 pemerintah daerah. Beberapa pemerintah daerah (pemda) memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan e-gov untuk proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement).

Pemanfaatan e-Gov telah berkembang tidak hanya digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik, tetapi juga sebagai sarana atau media pemasaran potensi dan keunggulan wilayah. Salah satu daerah yang telah menggunakan e-gov sebagai media pemasaran wilayahnya adalah Propinsi Sumatera Selatan. Sumsel berusaha memaksimalkan penggunaan teknologi informasi untuk mensukseskan program Visit Musi 2008. Melalui laman http://www.visitmusi2008.com, Pemprov mempromosikan program visit musi 2008 dengan pemberian informasi terutama mengenai potensi wisatanya.

Sektor pariwisata merupakan salah satu andalan bagi daerah untuk menambah penghasilan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel mencanangkan salah satu program yang diberi nama “Visit Musi 2008”. Program ini dimulai pada bulan Januari 2008. HRA Rachman Zeth menyatakan bahwa potensi objek dan daya tarik wisata (ODTW) di Sumsel relatif banyak mencapai 243 lokasi. Namun, persentase yang sudah tergarap dan sudah siap jual relatif kecil kurang dari 40 persen dari total ODTW yang ada. Secara khusus, di Sumsel terdapat tiga daerah yang menjadi target utama kunjungan wisata yakni Palembang dengan wisata Sungai Musi, Pagaralam dengan wisata Gunung Dempo dan OKU Selatan dengan wisata Danau Ranau. Selain ketiga daerah yang menjadi objek utama tersebut, terdapat pula objek wisata alternatif yang cukup berpotensi, di antaranya Muaraenim dengan wisata Candi Bumi Ayu, OKU Induk dengan wisata Goa Putri, Lubuklinggau dengan wisata Air Terjun Temam, Lahat dengan wisata Bukit Serelo dan Ogan Komering Ilir dengan wisata Danau Teluk Gelam serta sejumlah objek wisata di kabupaten/kota lain.

Daya Saing

Guna menyukseskan program Visit Musi 2008 tersebut, pemerintah telah menyusun berbagai kegiatan pembangunan, yang semuanya ditujukan untuk mendukung program dan yang tidak kalah pentingnya adalah penyediaan laman atau web site. Penyediaan laman ini sangat penting untuk mendukung keberlangsungan program, karena dalam era perkembangan teknologi pemasaran potensi suatu wilayah melalui dunia teknologi adalah salah satu kunci keberhasilan untuk menarik investor maupun para wisatawan untuk datang.

Penerapan e-gov dalam Visit Musi 2008 dimaksudkan untuk meningkatkan percepatan proses interaksi antara producer dengan customers yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing wilayah dan menghidupkan aktivitas masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan guna mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik dan berfungsi menjadi portal informasi, interaksi, dan transaksi antara producers (sumberdaya wilayah) dengan customers (target pasar). Portal tersebut menggambarkan brand dan daya tarik yang ingin dipasarkan oleh suatu wilayah dan menjadi sarana promosi. Proses promosi Visit Musi 2008 berbasis e-Gov dimulai dari producers memberikan input berupa struktur informasi mengenai produk-produk yang ingin dipasarkan. Informasi tersebut antara lain mengenai: Brand Visualization, Information Changes, Jenis Informasi, Jenis Data, Komunikasi, Bahasa, dan Universalitas.

Namun demikian laman visit musi 2008 belum maksimal dalam memberikan peluang ekonomi untuk dipasarkan. Penyajian informasi di laman hanyalah bersifat umum dan tidak mendetail, sehingga kurang memberikan arah dan kejelasan kepada customer yang dalam hal ini adalah calon wisatawan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa laman ini belum optimal untuk menunjang kebijakan Pemda Sumatera Selatan yang berorientasi pemasaran pariwisata “Visit Musi 2008” kepada dunia luar.

Dari sisi tahapan komunikasi, masih berada pada tahap penyampaian informasi satu arah kepada customer, antara lain informasi mengenai profil daerah Sumatera Selatan, daya tarik berupa obyek wisata, event budaya, dan sebagainya. Namun, informasi yang ada kurang dilengkapi dengan informasi mengenai objek investasi, dan komoditi perdagangan ekspor yang sebenarnya bisa dijadikan sebagai penunjang informasi yang sangat dibutuhkan oleh dunia luar. Dalam penyajian informasi, laman Visit Musi 2008 hanya terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data teks: data-data dalam bentuk kalimat atau angka-angka yang menjelaskan suatu informasi tertentu, dan data gambar: data-data dalam bentuk foto atau gambar untuk menjelaskan bentuk suatu obyek dari data tekstual. Meskipun demikian, data ini tidak dilengkapi dengan data peta, yaitu data-data mengenai lokasi suatu obyek ruang yang dipasarkan dari data tekstual. Oleh karenanya, informasi yang disampaikan menjadi kurang maksimal. Semoga catatan kecil ini bisa menjadi motivasi untuk kita semua dalam membantu pemerintah guna mensukseskan program Visit Musi 2008. ***

Sumber: Publikasi Sriwijaya Post, edisi Kamis 07 Agustus 2008

lihat versi teks diSINI atau versi PDF diSINI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Majalah BISKOM Edisi Agustus 2008


Cover Majalah BISKOM kali ini menampilkan Bapak Budi Rahardjo, Pakar Security dan Dosen ITB (Terima kasih kepada Bapak Budi Rahardjo yang juga turut mendukung Majalah BISKOM).
Dalam kesempatan ini, kami sekaligus menawarkan kepada seluruh pembaca untuk dapat bekerjasama yang saling menguntungkan dengan Majalah BISKOM, baik berupa pengiriman artikel tentang TI, mengadakan seminar, workshop dan pameran serta kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan dunia TI.

Topik menarik Majalah BISKOM Edisi Agustus 2008 diantaranya:

· COVER STORY: Pakar Security dan Dosen ITB, Budi Rahardjo, Ketersediaan Bandwidth Batasi Distribusi Musik Digital

· FIGURE:
- Psikolog dan Akademisi, Sarlito Wirawan Sarwono, Atasi Masalah Lewat Konsultasi Online
- Marketing Director PT Intech Surya Abadi, Teddy Tjan, DeskBook Hemat Energi
- Vice President Director PT Ceria Indonesia, Yan A. Harahap, Ceria Games: Permainan Edukatif
- Creative Director Main Games, Andi Martin, Pertumbuhan Game Developer Lokal Masih Slow

· HEADLINE:
- Indonesia Menuju TI Merdeka
- Pendidikan, Aspek Utama Kemerdekaan TI
- Robotika dan Kecerdasan Buatan di Era Kemerdekaan TIK

· FOCUS:
- NFC, Transaksi Via Ponsel
- Micro Payment Seluler Mulai Nge-Trend
- Saatnya Kampanye Sehat!
- Penjualan Musik Digital Tekan Penjualan CD
- Pemerintah dan Operator Kembangkan Akses Telepon Daerah
- Netbook, Ringkas dan Murah
- Notebook Murah Pengaruhi Pertumbuhan Broadband

· SNAP:
- XL, Perusahaan Berbasis Pengetahuan
- Anggota Polri Kembali Raih Doktor UI
- BPPT Gelar Seminar Transfer Teknologi
- Menegristek Adakan Audiensi Dengan AOSI
- Layanan Esia Rambah Purwokerto
- WGT 2008 Dilaksanakan
- Pendapatan Seagate Naik 12%
- INAICTA 2008 Adakan Penjurian Karya Anak Bangsa
- Be-Mall Adakan Hobbies & Toys Fair

· RESENSI:
- Be Negative Session 2, Penulis: Naomi Susan & Agung Widyatmoko
- Keynote, Panduan Membuat Presentasi di Mac, Penulis: Dirgayuza Setiawan

· INSPIRATION:
- Idris Asmuni: Mengelola Chain Value Pada Perusahaan Industri
- Hemat Dwi Nuryanto: Solusi e-Broadcasting Pada Pameran Industri Telematika
- Bambang Dwi Anggono: Helpdesk e-Government
- Dirgayuza Setiawan: Merdeka Dengan BlackBerry di Indonesia
- Prakoso Bhairawa Putera S.: Merdekakan Daya Saing Iptek Nasional
- Bob Julius Onggo: Demam Thomas Cup

· REVIEW & TRIAL:
- Gigabyte M704
- Hasselblad H3DII-50 25
- Philips 7000 dan 9000 Series
- Genius G-Pen M609
- Kingston Terra Cotta
- Kodak Zi6
- AOC 2230Fm
- D-Link DAP-1150
- Sony HDR-TG1
- Philips X800
- Motorola W230
- Asus P750
- Palm Treo 800w

Dapatkan Majalah BISKOM di Toko Buku Gramedia dan Gunung Agung atau berlangganan melalui Bagian Sirkulasi Majalah BISKOM.

Untuk review, ujicoba, update harga produk dan kegiatan perusahaan Anda, hubungi redaksi[at]biskom.web.id

sumber : Biskom edisi Agustus 2008

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)